Sea freight, air freight, FCL, LCL, ex-work, pengiriman ulang antar pulau. Mencakup seluruh pengiriman logistik berpendingin termasuk restuffing dalam keadaan beku. Custom Clearence
Kami menyediakan layanan sea freight, air freight, FCL, LCL, ex-work, re-stuffing antar pulau, CIF, CNF. FOB dan sebagainya. Customs clearance dan penanganan dokumen ke pelabuhan di seluruh dunia.
We offer excellent service in meeting all customer needs and we always try to give the best.
Pelayanan Terbaik
Kami memiliki tim dan tenaga ahli yang siap siaga memenuhi setiap kebutuhan customer
Respon Cepat
Respon cepat adalah keharusan dalam memberikan pelayanan yang terbaik
Amanah
Setiap layanan yang kami berikan kepada customer selalu kami kerjakan dengan sungguh-sungguh dan amanah
Harga Bersaing
Kami memberikan pelayanan terbaik dengan harga bersaing
Services
Service We Offer
PT. Fastlog Era Mandiri understands your every need by providing a variety of services that will make it easier for you to send goods to various parts of the world easily.
PT. FASTLOG ERA MANDIRI SURABAYA 2023, Handling export countainer reefer 40feet ALL-INN dari Surabaya menuju ke USA-Los Angeles port, komoditi yang di export yaitu Tuna sirip kuning atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya Thunnus albacares, adalah salah satu spesies tuna yang memiliki ciri khas sirip punggungnya berwarna kuning.
Pemerintah bakal mengoptimalkan pengoperasian Inaportnet di pelabuhan. Penerapan layanan digital menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Pengamat dan pengguna jasa mendorong pengembangan national logistics ecosystem (NLE) untuk mengurangi biaya logistik hingga 50 persen.
Berdasar informasi, rencananya ada 25 pelabuhan yang menerapkan Inaportnet tahun ini. Pelabuhan Tanjung Perak sudah memanfaatkannya. Aplikasi diterapkan seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19.
Pengamat maritim dari ITS Raja Oloan Saut Gurning menyatakan, penerapan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Perak sudah berjalan baik. Namun, dia mengingatkan pentingnya dukungan fasilitas internet. ”Ada pengguna jasa yang melapor sulit meng-upload dokumen karena server down. Ini menjadi perhatian bersama,” kata Saut.
Dia menuturkan, layanan perlu dievaluasi secara terus-menerus. Setidaknya terkait dengan hambatan pengoperasian. Operator juga perlu mengembangkan layanan untuk mendorong percepatan bongkar muat.
Menurut Saut, Inaportnet bukan satu-satunya platform digital yang diterapkan di pelabuhan. Ada banyak aplikasi lain. Operatornya juga berasal dari instansi berbeda-beda.
Saut menyampaikan, NLE menjadi pemersatu layanan. Seluruh platform yang jumlahnya banyak bisa diintegrasikan. Pelayanan di pelabuhan akan semakin mudah, efektif, dan terpantau.
”Jadi, bukan hanya kantor otoritas pelabuhan, NLE juga mengoneksikan layanan digital milik instansi lain. Misalnya, Bea Cukai, karantina, kantor kesyahbandaran, badan pengelola pelabuhan, dan pengguna jasa,” papar Saut.
Dia memprediksi pengembangan NLE dapat membuat biaya logistik turun hingga 50 persen. Saut mengakui, pengembangan NLE tentu tidak mudah. Ada banyak hambatan yang harus dilalui. Bukan hanya permasalahan anggaran dan SDM.
Menurut Saut, budaya yang berbeda dari setiap instansi juga menjadi persoalan yang harus diatasi. Tidak mudah melakukan sosialisasi kepada pengguna jasa yang jumlahnya banyak. ”Dengan NLE, biaya mobilitas untuk tatap muka juga bisa dikurangi. Pemantauan lebih mudah karena satu sistem besar,” jelas Saut.